Bloodshed in Holy Land

Palestina berdarah lagi, perdamaian di tanah suci semakin jauh dari harapan. Negara-negara arabia seolah tidak punya kuasa membela tetangganya yang sedang meregang nyawa. Pada pemilu USA lalu, banyak harapan di dalam impian seluruh dunia akan terciptanya perdamaian di dunia ini dengan lengsernya bush, biang keonaran dunia ini. Sehingga layak kalau saya beri sebutan biang kerusakan dunia ini bukan ganja, atw narkoba lainnya atau bahkan teroris. Yang jelas biang kerusakan dunia ini adalah Bush dan kroni-kroni yahudinya. 2 manusia yahudi terbunuh, dibayar dengan ratusan muslim palestina, sebandingkah itu? Infrastruktur, sosial kemasyarakatan hancur, bahkan peradaban seolah lenyap ditengah kerakusan hegemoni USA dan yahudi.

Sungguh memalukan saat USA ditengah euphoria pemilu dan kemenangan OBAMA yang disebut-sebut pemimpin era baru perdamaian... Indonesia pun ikut terlena dengan ikut mengelukan OBAMA, padahal dia cuma pernah tinggal tidak begitu lama di Indonesia. Latah katakanlah begitu, OBAMA tidak pernah memberikan secuilpun pengaruh di Indonesia bahkan dia tidak pernah disebut bahkan muncul batang hidungya di media manapun di Indonesia. Namun sejak menjadi calon Presiden USA, menjadi begitu populer di negeri kita ini, bahkan kolega-koleganya ikut-ikutan muncul, mantan guru danlain sebagainya. Mungkin kalau bisa berbicara, cucu buaya peliharaannyapun akan ikut sumbang suara. Tapi apa hasilnya sekarang? Obama tidak lebih dari perpanjangan Yahudi untuk merusak kembali tatanan dunia setelah apa yang dilakukan sang bush. Amerika dan Yahudi tidak akan bisa dipisahkan sampai dunia terbelah jadi dua.